C H A P T E R . 6
Di kampus University of Kiyasumi.
Setengah jam sebelum Rime kembali menemani Rhiza di rumah
sakit.
Lalu dimana Riez ? ya, Riez sedang berbelanja ke
supermarket untuk membeli barang barang kebutuhannya dan Rime di apartemen
mereka yang sudah disediakan oleh pihak kampus.
Lalu, kenapa Riez hanya berbelanja sendirian ? ya, karena
Rime masih sangat rindu pada kantin kampus yang sudah lama tak dikunjunginya.
Saat itu, Tom juga baru saja selesai melaksanakan rapat dengan para dosen. Tom
juga memiliki rencana untuk berkunjung ke Chemical Hospital lagi hari itu.
Kawan – kawan Tom yang sudah mengetahuinya, akhirnya
memutuskan untuk meninggal kan Tom sendirian di kantin kampus.
‘ Hey Rim ! ‘ sapa Tom yang terdengar renyah pada Rime,
yang baru saja datang ke arah koridor kantin sendirian.
Rime yang berjalan setengah bengong pun tersadar akibat
sapaan Tom tersebut.
Wajah Rime yang terlihat malas pun semakin lama semakin
mendekati Tom, seraya menjawab,
‘ apaan sih Tom. Nyapa nya biasa aja kaleee, ngeganggu
ketentraman gue aja ! ‘
‘ yeeeh, maap deh –“ ‘ jawab Tom setengah memelas.
‘ tiada maaf bagimu ! hahaha :D ‘ ucap Rime pada Tom sambil
tertawa.
‘ eeh, udah lama juga ya gue gak denger ketawa ngakak lu
lagi :D
habisnya, sekalinya lu ketemu gue pasti mancing berantem mulu ‘ sosor
Tom pada Rime.
‘ yeeeh wajar kaleee, kelakuan lu itu emang selalu ngajak
ribut :p ‘ ledek Rime lagi.
‘ tuh kan – tuh kan –“ mulai deh, eeh.. udah maafin gue
belum ? ‘ tanya Tom, kali ini malah terlihat amat serius.
‘ enggak lah ! :p penting amat :p ‘ akting Rime saat itu
terlihat amat membuat Tom panik, padahal Rime tidak benar – benar marah padanya.
‘ yaaah Rime.. gimana kalo buat nyatain permintaan maaf gue
ke elu, lu gue traktir ngopi di kedai D’Forte ? ‘ tanya Tom bersungguh –
sungguh.
‘ ahahahaha :D dodol lu, ya elu udah gue maafin lah Tom..
tapi, sekali kata terucap seribu kuda tak bisa menariknya lagi. Hahaha :D jadi
lu tetep harus nraktir gue ! :p ‘ lagi – lagi kata kata Rime terdengar cukup
menyindir Tom.
‘ yeeh –“ kebiasaan lu –“ iyadeh gue traktir ‘ jawab Tom.
Mereka pun berjalan menuju kedai kopi D’Forte yang masih
satu area dengan kantin di kampus mereka.
Tom dan Rime memang sudah saling mengenal sejak mereka SMP.
Mereka memang jagonya kalau saling bersilat lidah, walau kadang alasan mereka
bertengkar pun tidak diketahui apa, bahkan kadang alasannya terkesan KONYOL.
Tapi
dengan seringnya mereka bertengkar, bukan berarti mereka saling membenci.
Justru sebaliknya.
Hampir semua anak kampus mereka, tentu yang mengambil
jurusan Design Grafis, mengetahui jika Tom menyukai teman akrab bertengkarnya
itu.
Semua berawal pada semester 3 musim lalu.
Saat itu Rhiza
belum terserang penyakit leukimia, dan pada saat itu pula Rime sedang terserang
flu, sehingga tidak bisa mengikuti kuliah.
Rades, salah satu anak yang terkenal gaul di kampus itu
diam – diam memerhatikan perubahan gerak – gerik Tom saat Rime tidak masuk
kuliah, ia pun bertanya jahil pada Tom.
‘ hey Tom, you’re so weird today, ekheeeem... do you like
Rime, Tom ? please be truth.. ‘
Dan seakan terhipnotis oleh perasaannya sendiri, Tom pun
menjawab dengan entengnya pada Rades.
‘ emmm.. i think i really love her, Rades. Yea ! she’ll
realize that. ‘
‘Ekheeeeem’ seketika itu juga, kelas menjadi riuh karena
pengakuan Tom.
Tapii.. selayaknya sadar dengan perkataannya, ia pun
langsung salah tingkah tidak jelas, hingga akhirnya, ia memohon pada kawan
kawannya untuk TIDAK MEMBERITAHU RIME perihal pengakuannya barusan.
Sepertinya kalian sudah tahu sendiri jawabannya.
Ya ! Tom
merasa tidak tahu diri jika mengungkapkan perasaannya pada gadis yang sekaligus
menjadi RIVAL nya tersebut.
Kawan – kawan kampus nya pun menyetujui hal itu, mereka
sadar mereka tak sepantasnya mencampuri urusan perasaan Tom pada Rime.
Ya ! konyol memang pemikiran Tom pada perasaannya, ia
beranggapan bahwa orang yang terlihat garang di hadapannya, sudah pasti
membencinya.
But, who know ? ya ! SIAPA YANG TAHU PERASAAN RIME PADA TOM
yang sebenarnya ?